Konsep dan Naskah Lakon Teater Modern

 

A. Pemeranan Seni Teater Modern 

Teori Pemeranan

        Akting di dalam sebuah kegiatan kesenian tidak hanya dituntut untuk bisa meyakinkan orang saja, tetapi orang yang diyakinkan itu menyukainya. Di sinilah letak peranan akting di dalam kesenian. Oleh karena itu, agar alat-alat tubuhnya mampu berekspresi dengan baik, maka aktor harus menjalani jenjang-jenjang pemahiran, pelenturan, pemekaan, dan penangkasan atas alat-alat akting tersebut. Jenjang-jenjang itu adalah latihan-latihan dasar yang merupakan tahap perdana sebelum latihan-latihan dengan naskah yang mengurai peran dengan berbagai sifat, tabiat karakter, perangai dan perilaku.

Macam-Macam Akting |Dalam Pemeranan Seni Teater Modern

       Pada hakikatnya ada dua macam akting, yaitu akting presentasional dan akting representasional. Yang dimaksud dengan presentasional adalah akting di mana pemeran memadukan tubuh-roh-jiwa dari karakter yang ada di dalam naskah, ke dalam dirinya. Sehingga menghasilkan mutu akting yang wajar-indah-tepat.

        Sebagaimana yang diacu oleh metode realisme Konstantin Stanislavski. Sedangkan akting representasional adalah lawan dari presentasional, yaitu bentuk sajian teater yang paling tua, dan bertahan hingga kini dalam sejumlah sajian teater tradisional yang menitik beratkan pada gerakan-gerakan lahiriah tanpa merinci detail gerakan-gerakan batin.

1. Latihan Teknik Pemeranan

            Teknik merupakan cara, metode, dan strategi dalam dalam melakukan suatu kegiatan dengan tepat dan baik. Teknik pemeranan adalah suatu cara dan metode untuk membawakan peran atau tokoh dengan penuh totalitas. Dalam memerankan tokoh, seseorang perlu mengoptimalkan keterampilan potensi pikir, perasaan, vokal, dan tubuhnya dalam membawakan peran dengan penuh penghayatan.

a. Olah Suara

            Suara pemeran teater menempuh jarak yang lebih jauh dibanding dengan suara pemeran di film atau di sinetron. Karena suara pemeran teater tidak hanya dituntut terdengar oleh lawan main saja, tetapi juga harus terdengar oleh seluruh penonton. Pertunjukan yang secara visual baik, kalau suara pemerannya tidak cukup terdengar, maka penonton tidak dapat menangkap jalan ceritanya. Pertunjukan yang secara visual buruk, kalau ucapan pemerannya cukup terdengar oleh penonton, maka penonton masih bisa menikmati jalan cerita dari pertunjukan tersebut. Ini menunjukkan bahwa, suara mempunyai peranan yang cukup penting. Agar tujuannya tercapai, pemeran teater harus melatih;

1).DInamika

Tekanan Dinamik ialah cepat lambatnya pengucapan suara dari sebuah kalimat. 

2). Artikulasi

Artikulasi adalah kejelasan dalam pengucapan kata-kata agar dipahami pendengarnya.

3). Intonasi

Intonasi suara adalah irama suara dengan penekanan mengucapkan kata-kata sehingga dihasilkan pengucapannya yang tidak monoton.


4). Power/Kekuatan

Kekuatan Suara adalah keras lemahnya suara yang dihasilkan dari pengucapan suatu kata atau kalimat.

b. Olah Tubuh

        Merupakan ketrampilan tubuh, yakni penguasaan bagian-bagian tubuh kita yang dapat digerakkan dan dikontrol. Adapun tujuan olah tubuh untuk dapat menguasai secara sadar bagian-bagian bagian tubuh yang akan digunakan untuk menunjang kebutuhan seorang pemain dan menggambarkan sosok tokoh yang akan dimainkan agar pemain dapat menguasai segala gerak yang diinginkan. Karena tubuh adalah alat utama bagi seorang pemain untuk dapat mewujudkan tokoh yang akan diperankan.

Dasar-dasar yang akan dilakukan olah tubuh sebagai berikut :

  • Latihan pernafasan
  • Latihan menggerakkan otot
  • Latihan menggerakkan tubuh
  • Latihan releksasi (pengenduran ketegangan)
  • Latihan konsentrasi dengan gerak
  • Latihan perasaan dengan gerak
  • Latihan gerakkan menirukan gerak yang tidak biasa
  • Latihan gerakkan dalam menguasai ruang dan latihan dengan tempo

3. Improvisasi

        Improviasi merupakan penciptaan spontan atau pertunjukan yang dilakukan tanpa persiapan/dirancang terlebih dahulu sehingga adegan-adegan berlangsung tanpa terencana sebelumnya. 

4. Karakter tokoh

Karakter tokoh adalah manusia atau watak dalam cerita yang berbentuk naratif atau drama yang diberisifat-sifat tertentu termasuk perangai dan pemikiran yang dikenal melalui percakapannya yaitu dialog dan apa yang mereka lakukan dalam bentuk aksi.


Comments

Popular posts from this blog

PEMBENTUKAN PANITIA PERGELARAN TARI part 2 (House Manager dan Tim Artistik)

PEMBENTUKAN PANITIA PERGELARAN TARI (tim Produksi)

MODIFIKASI OBJEK SENI RUPA TIGA DIMENSI part 2 (Jenis Patung)